Langsung ke konten utama

Paragraf








PARAGRAF



A. Hakikat Paragraf 

       “Alinea atau paragraf adalah salah satu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat”(Finoza,2009:165).Paragraf merupakan kesatuan pikiran yang tersusun dalam beberapa kalimat padu. Sebuah paragraf dibangun oleh kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama adalah kalimat dalam paragraf yang menandung ide pokok, sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat dalam paragraf yang mendukung / memperjelas kalimat sebelumnya. Paragraf haruslah memiliki kesatuan dan kepaduan. Kesatuan yang mengangkat satu gagasan pokok dan kepadua kalimat didalamnya yang saling terkait satu sama lain..


B. Jenis-jenis paragraf  
1. Berdasarkan letak kalimat utama : 
a. Paragraf dedukif : paragraf yang letak kalimat utamanya diawal. 
b. Paragraf induktif : paragraf yang letak kalimat utamnya di akhir. 
c. Paragraf campuran : paragraf yang letak kalimat utamanya di awal dan akhir. 
d. Paragraf penuh kalimat topik : paragraf yang letak kalimat utamaya di seluruh bagian paragraf. 

2. Berdarkan sifat isinya : 
a. Paragraf deskripsi :paragraf yang berupa perian atau gambaran. 
b. Paragraf eksposisi : paragraf yang berupa paparan. 
c. Paragraf persuasi : paragraf yang berupa ajakan, bujukan, rayuan. 
d. Paragraf argumentasi : paragraf yang berupa alasan yang disertai bukti yang kuat. 
e. Paragraf narasi : paragraf yang berupa cerita. 

3. Berdasarkan fungsinya dalam karangan: 
a. Paragraf pembuka : bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan. 
b.Paragraf pengembang : berfungsi untuk mengemukakan inti persoalan,memberi ilustrasi, menjelaskan hal yang diuraikan pada paragraf selanjutnya, meringkas paragraf sebelumnya, dan mempersiapkan landasan bagi simpulan. 
c. Paragraf penutup : berisi simpulan seluruh isi karangan.

C. Pengenmabangan paragraf 
1. Pengembangan dengan analisis penalaran yang dilakukan secara deduktif 
a. Pengurutan gagasan yang logis Pengembangan paragraf dengan model ini memberikan ide-ide alternatif secara urut atau bertahap pada pembaca. 
b. Perhubungan sebab akibat Pengembangan paragraf dengan model ini dilakukan untuk melakukan eksplanasi dan argumentasi tentang sebab-sebab sebuah akibat terjadi. 
c. Pemrosesan Pengembangan paragraf dengan model pemrosesan berusaha menjelaskan kepada pembaca tentang sebuah proses yang terjadi secara urut. 
d. Pendefinisian Pengembangan paragraf pendefinisian yaitu dilakukan untuk memberikan penjelasan pada suatu konsep. 
2. Pengembangan dengan ilustrasi Pengembangan ilustrasi memanfaatkan logika induktif untuk melakukan eksplanasi terhadap gagasan pokok paragrafnya. 
a. Pencontohan : dilakukan dengan menyebutkan contoh secara lengkap untuk memperjelas proposisi yang disampaikan. 
b. Pembandingan dan penentangan : pembandingan berfokus pada pemaparan tentang persamaan kedua objek yang dibahas dalam paragraf, sedangkan penentangan berfokus pada penemuan beragam perbedaan kedua objek yang dibahas. 
c. Pengisahan : dilakukan sebagai pendukung proposisi yang telah diyatakan. 

Selain itu, pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan teknik dan isi paragraf. 
1. Berdasarkan Teknik 
a. Secara alamiah Yaitu dengan menggunakan pola yang sudah ada pada subjek atau kejadian yang dibicarakan. Mengenal ada dua macam urutan yaitu : 
1) Urutan Ruang (dari luar kedalam, dari depan ke belakag) 
2) Urutan Waktu (menggambarkan urutan peristiwa) 

b. Klimaks dan Atiklimaks Pikiran utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan yang diaggap paling rendah kedudukannya, kemudian berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukan dan kepentingannya 

c. Umum ke Khusus, Khusus ke Umum 
1) Umum ke Khusus = pikiran utama diletakkan pada awal paragraf yang diikuti perincian-perincian. 2) Khusus ke Umum = diawali dengan perincian-perincian dan diakhiri dengan kalimat utama

2. Berdasarkan Isi 
a. Perbandingan dan Pertentangan : dua hal yang tingkatnya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan dan perbedaan. 
b. Analogi : membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan yang tidak atau kurang dikenal umum.
c. Contoh-contoh 
d. Sebab akibat : sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, akibat sebagai penjelas dan begitupun sebaliknya 
e. Definisi luas 
f. Klasifikasi : pengembangan dengan mengelompokkaa hal-hal yang mempunyai persamaan dan perbedaan. 

3. Satuan Karangan 
a. Paragraf pembuka Paragraf yang mengawali sebuah penulisan karangan dengan mengatarkan pokok masalah dalam bagian pendahuluan karangan. 
Hal-hal yang harus diperhatikan : 
1) Paragraf itu berfungsi mengantar pokok masalah karangan 
2) Paragraf ini sanggup menyiapkan pikiran pembaca pada pokok masalah yang akan dijelaskan. 
3) Kata-kata hendaknya menarik perhatian pembaca 
4) Kalimat dan paragraf dalam bagian ini tidak terlalu panjang b. Paragraf isi Berfungsi menguraikan atau memperjelas pokok masalah yang akan diuraikan dalam karangan. Hal-hal yang harus diperhatikan : 
1) Mengemukakan pokok masalah dengan jelas 
2) Perlu dijaga keserasian dan kelogisan antar paragraf 
3) Pengambangan paragraf dapat menggunakan jenis paragraf ekspsitris, argumentative, deskriptif dan naratif 
4) Memperhatikan hal teknis penulisan 
5) Menyiapka uraian pokok masalah yang disetesiskan sebagai bahan paragraf kesimpulan 

c. Paragraf penutup Peryataan kembali gagasan yang diuraikan atau merupakan awal pertanyaan yang terdapat pada paragraf pembuka. Hal-hal yang perlu diperhatikan : 
1) Paragraf ini tidak boleh terlalu panjang 
2) Paragraf ini ditampilkan sebagai cerminan sebuah kesimpulan 
3) Paragraf ini harus mendapat kesan positif dan informasi 
4) Pengetahuan yang logis dan kondusif 
5) Paragraf ini dapat berupa awalan singkat dari uraian pertanyaan yang terdapat pada paragraf pembuka 
6) Paragraf ini jangan lagi menguraikan, mengutip dan menguraikan masalah baru 
7) Berdasarkan apa yang disimpulkan dalam paragraf, penulis dapat mengajukan rekomendasi atau usulan yang berupa saran karena keterbatasan waktu dan dana yang peulis dapatkan 

4. Sudut pandang sifat tujuan karangan 
a. Paragraf ekspsisi : paragraf yang meginformasikan atau memaparkan pokok masalah. 
b. Paragraf argumentatif : paragraf yang mengemukakan suatu pikiran secara logis 
c. Paragraf deskriptif : memeriksa suatu suasana, area dan benda. 
d. Paragraf naratif : menceritakan suatu masalah 
e. Paragraf persuasive :memengaruhi atau merajuk orang tentang sesuatu 

5. Posisi kalimat topik dalam paragraf
a. Paragraf deduktif : menempatkan kalimat topik pada awal paragraf. 
b. Paragraf induktif : menempatkan kalimat topik pada akhir paragraf. 
c. Paragraf deduktif-induktif : menempatkan kalimat topik pada awal dan akhir paragraf. 
d. Paragraf interatif : menempatkan kalimat topik pada tengah paragraf. 
e. Paragraf tanpa kalimat topik : paragraf yang menyembangkan paragraf yang melebihi satu paragraf. 

6. Berdasarkan metode pengembangan paragraf 
a. Paragraf meneragkan 
b. Paragraf merinci 
c. Paragraf contoh 
d. Paragraf buktian 
e. Paragraf pertanyaan 
f. Paragraf perbandingan 
g. Paragraf sebab-akibat

Komentar

Tulisan lama

Contoh Soal Dan Penyelesaian Program Linier Menggunakan Garis Selidik

Contoh Soal Dan Penyelesaian Program Linier Menggunakan Garis Selidik   Cara ini lebih simple dibandingkan dengan metode uji titik pojok tetapi memerlukan alat bantu berupa penggaris atau benda pipih yang lurus. Dalam soal biasanya sudah tertera keterangan dari garis selidik,kalau tidak ditulis didalam soal bisanya sudah tertera didalam gambar.Didalam metode penyelesaian menggunakan garis selidik titik terdekat dengan garis selidik adalah nilai minimumnya dan titik terjauh dari garis selidik adalah nilai maksimumnya. Contoh Soal: Daerah yang diarsir adalah penyelesaian dari suatu program linier. Dengan garis selidik awal,nilai maksimum yang mungkin terjadi adalah ... Jawaban: Lihat! Garis yang berwana Biru(garis selidik) garis tersebut bisa kita ubah menjadi fungsi obyektif atau fungsi sasaran. Terdapat 2 titik yang membuat garis tersebut yaitu (0,2) dan (5,0). Pola a -b      Maka terbentuklah fungsi...

Contoh Soal dan Penyelesaian Program Linier Menggunakan Uji Titik Pojok

Contoh Soal dan Penyelesaian   Program Linier Menggunakan Uji Titik Pojok Materi ini memerlukan ketelitian ketika kita menjabarkan isi dari sebuah cerita menjadi bentuk pertidaksamaan variable/modek matematika. Terkadang kita salah dalam penempatan bilangan dengan variabelnya. Kalau memang masih membingungkan bisa dengan menggaris bawahi kalimat dalam soal. Cara ini memang memerlukan kesabaran karena kita harus memeriksa hasil titik pojok satu per satu. Contoh soal:    Pabrik sepatu didaerah magetan memproduksi 2 jenis  sepatu kulit  dan  sepatu karet . Keuntungan yang diperoleh dari  sepatu kulit  adalah Rp 40.000/buah dan keuntungan dari  sepatu karet  sebesar Rp 30.000/buah. Sepatu Kulit memerlukan 6 jam pengolahan dan 4 jam pemasangan. Sedangkan sepatu karet memerlukan 3 jam pengolahan dan 6 jam pemasangan.jika waktu yang disediakan untuk pengolahan 54 jam dan pemasangan 48 jam. Hitunglah keuntungan maksimum yang bisa diperole...