KARYA ILMIAH
A. Hakikat Karya Ilmiah
Karya ilmia adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui
dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni yang ditulis atau
dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau
konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan (Khoirudin, 2007:170)
Jadi karya ilmiah ditulis bukan sekedaruntuk
mempertanggungjawabkan penggunaan sumberdaya penelitian (uang, bahan,
dan alat), tetapi juga untuk mempertanggungjawabkan penulisan karya ilmiah
tersebut secara teknis dan materi.
Suriasumantri (1994:184) mengemukakan bahasa karya ilmiah memiliki ciriciri sebagai berikut :
1. Reproduktif, diterima dengan makna yang sama oleh pembaca.
2. Tidak ambigu, (susuna S P jelas).
3. Tidak emotif, tidak melibatkan aspek persaan penulis.
4. Penggunaan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat, dan, paragraf.
5. Penggunaan istilah keilmuan.
6. Bersifat denotatif, penulis menggunakan istilah/kata yang memiliki satu
makna.
7. Rasional, menonjolkan keruntutan yang logis, alur jelas.
8. Ada kohesi anat kalimat pada setiap paragraf dan tiap bab.
9. Bersifat straight forward atau langsung kesasaran.
10. Penggunaan kalimat efektif (jelas, tidak bertele-tele) makna yang
disampaikan kepada pembaca tepat sasaran.
Syarat-syarat Karya Ilmiah, sebagai berikut :
1. Komunikatif.
2. Bernalar.
3. Ekonomis.
4. Berdasarkan landasan teoritis yang kuat.
5. Tulisan harus relevan dengan displin ilmu tertentu.
6. Memiliki sumber penopang muktahir.
7. Bertanggung jawab, sumberdata, buku acuan dan kutipan harus bisa
dipertanggungjawabkan dan ditulis dikarya ilmiah.
B. Karya Ilmiah
1. Ragam Ilmiah
Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa yang berdasarkan atas
pengelompokan menurut jenis pemakainya dalam bidang kegiatan
sesuai dengan sifat keilmuannya.
Penggunaan ragam ilmiah didasarkan atas pengelompokan menurut
jenis pemakainya disetiap bidang keilmuannya sesuai denga peneliti.
Menurut Alek dan Achmad (2010:170-172) bahasa ragam ilmiah,
dilihat dari ciri bahasa ilmu sebagai berikut :
a. Baku, struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa
indonesia baku.
b. Logis, ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia
ragam ilmiah dapat diterima akal.
c. Kuantitatif, keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur
secara pasti.
d. Tepat, ide yang diugkapakan harus sesuai dengan ide yang
dimaksudkan oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung
makna ganda.
e. Denotatif yang belawanan dengan konotatif.
f. Runtut, ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan
tingkatnya, baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf
ialah seperangkat kalimat yang mengemban satu ide atau satu pokok
bahasan.
. Laras Ilmiah
Menurut Brotowidjojo (1988:15-16) persyaratan sebuah tulisan
dianggap sebagai karya ilmiah sebagai berikut :
a. Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis.
b. Aplikasi hukum alam secara spesifik.
c. Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak
bersifat rekaan.
d. Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan
secara terkendali, konseptual, dan procedural.
e. Karya ilmiah menyajikan rangkain sebab-akibat dengan pemahaman
dan alasan yang induktif yang mendorong pembaca untuk menrik
kesimpulan.
f. Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan
pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
g. Karya ilmiah mengandung kebenran faktual sehingga tidak akan
memancing pertanyaan yang bernada keraguan.
h. Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris.
3. Laras Ilmiah Populer
Laras Ilmiah Populer merupakan tulisan yang bersifat ilmiah, tetapi
diungapakan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti.
Perbedaannya dengan karya tulis ilmiah menggunakan bahasa yang
baku, tetapi karya ilmiah laras popular tidak harus menggunakan bahasa
baku, disajikan melalui sebuah media baik secara cetak atau elektronik.
C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah
1. Makalah
Adalah karya ilmiah yang pembahasannya berdasarkan data
dilapangan yang bersifat empiris-objekif. Makalah terdiri dari 3
bagian:
a. Bagian awal (halaman sampul, daftar isi, dan daftar tabel/gambar
jika ada)
b. Bagian inti (isi atau materi yang hendak dibahasa dalam makalah
tersebut, latar belakang masalah, perumusn masalah, tujuan
penulisan makalah, pemabahasan, kesimpualan dan saran)
c. Bagian akhir (daftar rujukan dan lampiran)
2. Skripsi
Karya ilmiah untuk memenuhi persyaratan mengakhiri studi S-1 dan
mencapai gelar sarjana.
3. Tesis
Tulisan ilmiah yang disusun untuk memenuhi persyaratan menempuh
S-2 dan mencapi gelar magister.
4. Disertasi
Tulisan ilmiah yang disusun untuk mencapai derajat akedemis doktor
S-3.
Skripsi, tesis, dan disertasi biasanya memiliki beberapa kesamaan
dalam sistematika penulisannya. Perbedaan mencolok biasanya
terletak ada objek dan metode penelitiannya.
D. Penulisan Karya Ilmiah
1. Bahan
Untuk menulis karya ilmiah menggunakan kertas HVS berukuran
kuarto (21,5 cm x 28 cm) 70/80 gram. Untuk Skripsi, Tesis, Disertasi
menggunakan ukuran A4. Garis pembatas atas 4 cm, bawah 3 cm, kiri
4 cm, kanan 3 cm. Pengetikan huruf Times New Roman.
2. Penomoran
a. Penulisan halaman depan berupa abstrak, daftar isi dan sebagainya
mengunakan angka romawi, sedangkan dari bab pendahuluan
sampai terakhir bab kesimpulan menggunakan angka seperti biasa
yaitu 1, 2, 3 dan seterusnya.
b. Penulisan pada bab pendahuluan, landasan metori metode
penelitian, pembahasan,dan penutup menggunakan romawi besar
yaitu I, II, III dan seterusnya.
3. Penulisan
a. Penulisan judul bab diletakkan ditengah atas, huruf kapital.
b. Penulisan judul sub bab, huruf pertama setiap kata ditulis dengan
huruf kapital kecuali kata depan dan kata sambung.
c. Spasi 1 untuk abstrak, spasi 1,5 untuk makalah dan proposal, spasi
2 untuk skripsi, tesis dan disertasi.
d. Penulisan judul maksimal 14 kata
e. Abstrak untuk kata kunci minimal 3 kata.
4. Kutipan
Jenis kutipan ada 2 yaitu :
a. Kutipan langsung
penulis menutip apa adanya teks.
Langkah-langkah :
1) Kurang dari empat baris
- Disatukan dengan teks penulis.
- Jarak antar garis spasi ganda.
- Kutipan diapit oleh tanda kutip dua (“...”)
- Akhir kutpan dituliskan nama belakang, tahun terbit dan no halaman. Contoh : ................ “Bahasa adalah suatu sitem lambang berupa bunyi, bersifat arbiter, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri” (Chaer, 2006:1).
- Disatukan dengan teks penulis.
- Jarak antar garis spasi ganda.
- Kutipan diapit oleh tanda kutip dua (“...”)
- Akhir kutpan dituliskan nama belakang, tahun terbit dan no halaman. Contoh : ................ “Bahasa adalah suatu sitem lambang berupa bunyi, bersifat arbiter, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri” (Chaer, 2006:1).
2) Lebih dari empat baris
- Kutipan dipisah dengan teks jarak 2,5.
- Kutipan antar baris jarak 1 spasi.
- Kutipan boleh diapit oleh tanda kutip.
- Akhir kutipan dituliskan nama belakang, tahun terbit, no halaman.
- Seluruh kutipan menjorok kedalam 5 sampai 7 huruf/karakter. Contoh : .................. “Ilmu kebahasaan dipelajari dalam kehidupan seharihari untuk berkumunikasi “ (Chaer, 2006:1).
- Kutipan dipisah dengan teks jarak 2,5.
- Kutipan antar baris jarak 1 spasi.
- Kutipan boleh diapit oleh tanda kutip.
- Akhir kutipan dituliskan nama belakang, tahun terbit, no halaman.
- Seluruh kutipan menjorok kedalam 5 sampai 7 huruf/karakter. Contoh : .................. “Ilmu kebahasaan dipelajari dalam kehidupan seharihari untuk berkumunikasi “ (Chaer, 2006:1).
b. Kutipan tidak langsung
Penulis mengubah kata-kata yang digunakan dalam teks yang
dikutip.
Langkah-langkah :
1) Gagasan dikutip dintegrasikan dengan teks.
2) Jarak spasi 2.
3) Tanpa tanda kutip dua.
4) Awal kutipan dituliskan nama belakang, tahun terbit, no
halaman.
Contoh :
..................Chaer (2006:1) menyatakan bahwa Bahasa adalah suatu
sitem lambang berupa bunyi, bersifat arbiter, digunakan oleh suatu
masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi dan
mengidentifikasi diri...........................................................................
5. Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka harus dicantumkan apabila membuat karya
ilmiah, sebagai bahan referansi untuk dituduh sebagai plagiat. Panduan
untuk menulis daftar pustaka yang baik :
a. Nama penulis diurutkan sesuai alfabetis dar A-Z, nama penulis
yang ditulis nama belakang dulu.
b. Beri tanda titik sebagai jeda kemudian tulis tahun buku diterbitkan.
c. Selanjutnya beri tanda titik lagi dan tulis judul buku yang dicetak
miring atau ditulis tebal dan diberi garis bawah.
d. Beri tanda titik lagi kemudian tulis kota tempat buku diterbitkan.
e. Beri titik dua dan tulis penerbit buku.
f. Jika yang dipakai referansi pengarangnya sama tapi bukunya
berbeda, tulislah tepat dibawah nama penulis dan memberi garis
panjang.
g. Sebaiknya dipisah antara referensi yang berasal dari buku, internet
atau media cetak.
Cara penulisan daftar pustaka :
a. Berupa buku (nama, tahun terbit, judul buku, kota terbit, penerbit)
1) Satu penulis
Nugraha, Oktavian Aditya. 2015. Analisis Wacana ‘Teori
dan Analisis’. Surakarta : Bukutujju.
dan Analisis’. Surakarta : Bukutujju.
2) Dua penulis
Nugraha, Oktavian Aditya dan Andi Sanjaya. 2015. Bahasa
Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Surakarta : Bukutujju.
Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Surakarta : Bukutujju.
3) Lebih dari dua penulis
Nugraha, Oktavian Aditya, Andi Sanjaya, dkk. 2015. Pintar
Berbahasa Indonesia. Surakarta : Bukutujju.
Berbahasa Indonesia. Surakarta : Bukutujju.
b. Dari kumpulan artikel (nama ‘ditambah {Ed}, tahun terbit, judul
buku, kota terbit, penerbit)
Nugraha, Nur Cahyo (ed). 2013. Bahasa Indonesia. Jakarta :
Gramedia
c. Mengambil dari artikel dari buku kumpulan ertikel (nama penulis,
tahun, judul artikel, nama editor, judul bukukumpulan artikel, no
halaman)
Nadifa, Putri. 2015. “Ketrampilan Berbahasa Indonesia Baik
dan Benar”. Dalam Edi Suseno Wiwoho (ed). Ketrampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.
dan Benar”. Dalam Edi Suseno Wiwoho (ed). Ketrampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.
d. Berasal dari artikeldi jurnal ( nama, tahun, judul, nama jurnal,
tahun, nomor)
Indah, Putri Susanti. 2015. Analisis Wacana pada Lagu.
Bahana, vol 1. Hal 10-20.
e. Berasal dari artikel koran atau majalah (nama {diikuti dengan
tanggal, bulan, dan tahun bila ada}, nama majalah, nomor
halaman).
Fitria, Nur Cahyani. 2015. ‘Keindahan Kaum Hawa’.
Inspirasi. Hal. 34.
f. Bersal dari majalah atau koran tanpa penulis (nama koran, tanggal,
bulan, tahun terbit, judul, nomor halaman)
Kompas. 29 April 2015. “Kenaikan Upah Pegawai Swasta”
hal.1.
g. Berasal dari karya terjemahan (nama penulis asli, tahun, judul
tejemahan, nama penerjemah, tahun terjemah, nam tempat penerbit
dan nama penebit terjemah).
Baskoro, Putra. 2013. Bahasa Indonesia Vs Bahasa Gaul.
Terjemahan oleh Indah Rini. 2015. Surabaya : Inspirasi
Pustaka.
h. Berasal dari skripsi, tesis, atau desertasi (nama, tahun, judul diikuti
jenis karya ilmiah, kota perguran tinggi, fakultas, nama perguruan
tinggi).
Nugraha, Oktavian Aditya. 2013. “Konjungsi Bahasa
Indonesia Anak Kelas V”. Tesis, Surakarta : Fakultas
Pengkajian Bahasa, Universitas Muhamadiyah Surakarta.
i. Dari internet (nama, tahun, judul, diakhiri alamat web, tanggal
akses).
Oktavian. 2015. “Sastra Banding (Online),
(http://oktad.blogspot.com/2014/01/sastrabanding.html
diakses tanggal 6 juli 2015).
E. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah
E. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Berikut ini adalah sistematika penulisan karya ilmiah.
1. Judul
Tertera di dihalaman sampul. Judul karya ilmiah tidak lebih dari 20
kata, diawali dengan huruf kapital setiap katanya, untuk kata hubung
menggunakan huruf kecil.